Bahkan, salah satu Badan Otonom (Banom) NU itu, menginformasikan kalau ada anggotanya yang menyatakan dukungan ke salah satu pasangan calon, adalah keputusan pribadi, bukan organisasi.
"Sebagai ormas yang melayani dan mengayomi masyarakat, GP Ansor akan terus melakukan pengamanan di masyarakat, bukan sebagai pendukung Parpol ataupun masing-masing pasangan calon yang akan berlaga di Pilgub Jatim, meski mereka masing keluarga NU," tegas Ketua PP GP Ansor, Munadi Herlambang, Senin (19/8)
Munadi mencontohkan, pada Pilgub Jawa Timur tanggal 29 Agustus nanti, ada tiga tokoh NU yang bertarung.
"Kader NU terdapat di semua pasangan cagub dan cawagub. Semisal, Gus Ipul (Saifullah Yusuf) yang berpasangan dengan Soekarwo, merupakan mantan Ketua Umum PP GP Ansor, kemudian Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua Umum PP Muslimat NU turun sebagai Cagub berpasangan Herman S Sumawiredja, kemudian Cawagub Said Abdullah juga salah satu tokoh NU di Madura," beber Munadi.
Untuk itu, pihaknya berharap Pilgub Jawa Timur bisa berjalan damai dan lancar, sehingga dapat memilih pemimpin yang terbaik untuk melayani warga Jawa Timur. "Namun, untuk GP Ansor secara organisasi, tidak memberikan dukungan apa-pun terhadap masing-masing calon, artinya tetap bersikap netral. Kalau untuk individu, silakan memilih calonnya yang diyakini bisa membawa perubahan terhadap Jawa Timur," tandasnya.
Sebelumnya, Pada Minggu kemarin (18/8), di Kota Batu, Komandan Satkornas Banser GP Ansor, Muchid sempat dengan tegas memerintahkan kepada semua Banser NU di seluruh Jawa Timur untuk mendukung pasangan nomor urut 4, yaitu Khofifah-Herman (BerKah).
"Bapak-bapak, ibu-ibu, khususnya Banser seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur harus memilih Berkah pada 29 Agustus mendatang agar Jatim berkah selama lima tahun ke depan," katanya kemarin saat menghadiri kampanye Khofifah di Kota Batu.
Merdeka dot com
0 komentar
Posts a comment