nstitut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Pemkab Lamongan dan Hyacinth sepakat akan membangun pembangkit listrik dengan energi terbarukan, yakni eceng gondok dan sampah organik.
Kesepakatan ketiga lembaga itu ditandatangani di rumah tamu Pemkab Lamongan. Mereka sepakat membangun pembangkit listrik yang akan menghasilkan daya 1 megawatt, mulai Desember.
“Dari tahapan yang sudah ada, rencananya pembangkit ini sudah mulai beroperasi pada akhir 2013. Pemkab Lamongan akan memberi bantuan sepenuhnya agar semua tahapan terpenuhi,” ujar Fadeli, seperti laporan Harian Media Indonesia, Senin (15/7).
Ia mengakui eceng gondok sudah lama menjadi hama pengganggu yang sulit dicarikan solusinya. Di kawasan Bengawan Jero, mulai hulu hingga hilir ditutupi tanaman parasit ini dengan populasi yang sangat besar.
Keberadaan pembangkit energi terbarukan ini tampaknya juga bakal mendapat sokongan dari banyak pihak. Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Rachmat Witoelar, yang berkunjung ke Lamongan beberapa waktu lalu, menyatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mengalokasikan dana sebesar US$100 miliar untuk insentif negara-negara berkembang yang bersedia menurunkan emisi menggunakan energi terbarukan.
“Kami tertarik dengan rencana Pemkab Lamongan membangun pembangkit listrik dengan bahan baku eceng gondok dan sampah organik. Karena itu, kami akan mengusulkan Lamongan mendapat dana insentif dari PBB,” tandasnya.
Rencana pembangunan pembangkit eceng gondok ini sudah melewati kajian yang matang. Seperti diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Lamongan Sukiman, Hyacinth Energy BV sudah menghitung bahwa eceng gondok di kawasan Bengawan Jero berpotensi sebagai bahan baku energi listrik.
Update Pemilu 2014
Capres Jokowi
0 komentar
Posts a comment